Padakegiatan industri atau pabrik, kita pasti pernah menemukan ruangan yang mempunyai suhu dan kelembaban khusus atau tertentu dibandingkan ruangan lain. Kondisi ini sangat berpotensi terjadinya pencemaran lingkungan." Dikutip dari terbit senin 19 desember 2011, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Dumai, Basri APi
Melaluipengoperasian Jalan Tol Cipali sebagai bagian dari Tol TransJawa turut membuat kawasan di sekitar jalan tol berpotensi menjadi kawasan industri - hot issue - okezone economy
JalanTol Manado-Bitung mulai dibangun pada 2016 dengan sistem kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Dengan nilai investasi sebesar Rp5,12 triliun, jalan tol ini telah diresmikan pada September 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Namun, sementara ini hanya 26,35 km yang sudah beroperasi.
PengaturJalan Tol (BPJT), jalan tol yang telah dioperasikan di seluruh tanah air saat ini mencapai 984 km. Angka itu masih kalah dari Malaysia yang sudah mengoperasikan jalan tol sepanjang 3.000 km. Padahal, Indonesia lebih dulu membangun jalan tol dibandingkan Malaysia. Hal ini disayangkan karena Malaysia banyak belajar tentang jalan tol dari
rah Menurut data yang ia peroleh, potensi transaksi pemudik selama Lebaran 2019 nanti mencapai Rp 10,3 triliun untuk dibelanjakan di lokasi mudik dan Rp 6 triliun untuk urusan transportasi. Potensi belanja ini harus dimanfaatkan oleh daerah-daerah yang dilalui Tol Trans-Jawa. Salah satunya dengan menyiapkan fasilitas area istirahat di kota dan kabupaten tersebut. Pemerintah daerah juga harus
01Qz. JAKARTA – Indonesia adalah negara dengan perekonomian yang tengah berkembang. Karena itu, pembangunan infrastruktur khususnya pembangunan jalan tol sangat diperlukan. Pepatah Cina mengatakan, “jika suatu negara ingin maju, maka bangunlah jalan tol. Dan jika ingin lebih maju lagi, maka bangunlah jalan tol llebih banyak dan seterusnya”. Jika menganut pepatah ini, tak heran jika Cina sekarang memiliki jalan tol sepanjang 60 ribu kilometer, sedangkan Indonesia hanya memiliki jalan tol sepanjang 700 kilometer. Jalan tol merupakan jalan umum yang pembangunanya ditanggung oleh pemerintah. Berbeda dengan jalan umum non tol, pengguna jalan tol wajib membayar biaya tol atas kompensasi bebas hambatan. Biaya tol pun bervariasi, tergantung tujuan perjalanan. Ada dua hal penting dalam pembangunan jalan tol, yakni investor dan tanah atau lahan kosong. Menurut Direktur Jasa Marga, Ir. Hasanudin, besarnya biaya pembangunan jalan tol berbanding terbalik dengan keuntungan yang didapat. Hal inilah yang menyebabkan kurang tertariknya investor terjun ke bisnis ini. Sebagai contoh jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Belawan ke Medan dan Tanjung Morawa atau disingkat Belmera. Jalan tol yang mulai beroperasi pada tahun 1986 ini baru mencapai break event point BEP setelah 30 tahun beroperasi. Hingga akhirnya investor bisa bernapas lega setelah adanya undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 dalam pasal 48 ayat 3. Didalamnya menyebutkan tentang adanya kenaikan tarif tol yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Beruntung volume lalu lintas di jalan tol juga terus meningkat sehingga pendapatan atas jalan tol juga terus meningkat. Jalan tol Cawang-Tomang-Cengkareng Sedyatmo misalnya, menurut data Jasa Marga, volume kendaraan dari tahun 2008-2012 di jalan ini selalu meningkat, yakni sebanyak menjadi di tahun 2012. Tapi bukan hanya peningkatan pendapatan, meningkatnya volume lalu lintas juga tak jarang menimbulkan masalah, seperti meningkatnya antrian di gerbang tol hingga mempercepat rusaknya jalan akibat kelebihan beban yang dilewati. Sebagai contoh satu truk gandeng ekuivalen dengan mobil yang lewat. Sehingga bisa dibayangkan bagaimana kondisi jalan yang sering dilewati oleh truk gandeng, pasti akan lebih cepat rusak. Adapun permasalahan-permasalahan lain yang sering terjadi di jalan tol, yaitu kecelakaan, jalan berlubang dan banjir. Ketiga hal tersebut merupakan permasalahan-permasalahan yang kompleks karena dapat disebabkan oleh para pengguna dan itu, industri jalan tol adalah industri yang menjanjikan, disamping masalah-masalah yang terjadi di jalan tol. Industri jalan tol menjanjikan karena tarif tol yang selalu naik setiap dua tahun sekali, ditambah lagi perkembangan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh sehingga jalan tol sangat dibutuhkan sebagai akses jalan bebas Mohamad Reza Prakasa – Mahasiswa Universitas Indonesia UI
JAKARTA - Kinerja kawasan industri pada kuartal III mengalami peningkatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Bukan itu saja, kawasan industri yang dekat dengan Tol Trans Jawa semakin dilirik investor. Associate Director Research & Consultancy Department Leads Property Services Indonesia Martin Samuel Hutapea mengatakan terdapat tren pertumbuhan pada permintaan pasokan hingga tingkat penjualan lahan industri pada kuartal III tahun 2021. Hal ini dikarenakan pengembang menerima cukup banyak prospek pembelian kuartal ini, terdapat penambahan pasokan lahan industri seluas 26 hektar sehingga total pasokan kumulatif hektar dengan pertumbuhan 0,26 persen dari kuartal sebelumnya."Area Bekasi dan Karawang-Purwakarta masih memegang proporsi terbesar distribusi lahan industri di Jabodetabek, yaitu sekitar 74 persen," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu 24/10/2021. Adapun total permintaan kumulatif pada kuartal III tahun 2021 tercatat sebesar hektar tumbuh 0,48 persen dari kuartal sebelumnya dengan penyerapan lahan sebesar 57,11 hektar. Untuk tingkat penjualan pada kuartal ini tercatat sebesar 91,56 persen, meningkat sebesar 0,26 persen dari kuartal sebelumnya. Sepanjang kuartal III tahun 2021, penjualan lahan dengan skala besar berasal dari sektor pabrik baterai kendaraan listrik dan data penjualan dengan skala lebih kecil berasal dari sektor manufaktur, kimia, telekomunikasi, bahan bangunan, dan FMGC. Adapun, sekitar 93 persen penyerapan lahan berasal dari bagian timur Jakarta, yaitu Karawang dan Bekasi, sedangkan sisanya tersebar di daerah lain yang didominasi oleh korporasi lokal."Sementara sejumlah kecil penjualan berasal dari korporasi asing," kata lahan industri pada kuartal III ini berada di kisaran Rp2,77 juta per meter persegi, sedikit naik sebesar 0,04 persen dari kuartal korporasi domestik akan terus menjadi pemain pasar dan diikuti oleh korporasi asing meskipun masih dalam kondisi pandemi."Untuk menjaga keterserapan penjualan lahan industri, pengembang perlu untuk menstabilkan harga dalam jangka waktu dekat untuk menggugah minat investor membeli lahan," menambahkan ke depannya lahan industri dekat jalan Tol Trans-Jawa akan dilirik investor baterai kendaraan listrik, teknologi informasi, dan data itu, permintaan juga akan berasal dari sektor Fast Moving Consummer Goods FMCG, logistik, spare parts otomotif dan produk kimia. Adapun lokasi yang diminati berada di sisi timur Jabodetabek. Hal ini karena dekat dengan jalan Tol Trans-Jawa sehingga aksesibilitas memadai. "Mereka menguasai permintaan lahan industri sejak program kendaraan listrik Nasional dan Indutri mulai dicanangkan Pemerintah Joko Widodo," tuturnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Feni Freycinetia Fitriani Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
jalan tol berpotensi mengembangkan industri karena